Translate

Minggu, 22 September 2013

KISAH PEMUDA YANG BERNAMA 'UZAIR

Pada suatu hari ketika 'Uzair memasuki kebunnya yang menghijau dengan pokok-pokok tamar dan tiba-tiba hatinya telah terpesona serta tertarik untuk memikirkan rahsia keindahan dan keajaiban alam ini. Sesudah memetik buah-buahan dia pulang dengan keldainya sambil menikmati keindahan-keindahan alam sekitarnya sehingga keldai yang ditungganginya tersesat jalan. Setelah sekian lama barulah dia sedar bahwa dia telah berada di suatu daerah yang tidak dikenali oleh beliau serta sudah jauh dari negerinya sendiri.

Sebaik saja dia sampai ke daerah itu dilihatnya kampung itu baru saja diserbu oleh musuh-musuh sehingga menjadi rosak-binasa sama sekali. Di tapak atau bekas runtuhan terdapat mayat-mayat manusia yang bergelimpangan yang sudah busuk serta hancur. Melihatkan pemandangan yang mengerikan itu, dia pun turun dari keldainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan. Manakala keldainya itu ditambat di situ, kemudian dia pun duduk bersandar pada dinding sebuah rumah yang sudah runtuh bagi melepaskan penatnya. Dalam pada itu, fikirannya mula memikirkan mayat manusia yang sudah busuk itu.

"Bagaimana orang-orang yang sudah mati dan hancur itu akan dihidupkan oleh Tuhan kembali di negeri akhirat?" begitulah pertanyaan yang datang bertalu-talu da tidak terjawab olehnya sehingga dia menjadi lemah-longlai dan kemudian terus tertidur. Dalam tidur itu, dia seakan-akan bertemu dengan semua arwah (roh-roh) orang-orang yang sudah meninggal itu. Tidurnya amat luar biasa sekali, bukan hanya sejam atau semalam, tetapi dia telah tidur terus-menerus tanpa bangun-bangun selama seratus tahun lamanya.

Dalam masa dia tertidur itu, keadaan di sekitarnya sudah ramai lapisan baru, rumah serta bangunan-bangunan banyak yang telah didirikan. Dalam masa seratus tahun itu, segala-galanya sudah berubah, manakal 'Uzair tetap terus tidur tersandar di dinding buruk itu menjadi jasad (tubuh) yang tidak bernyawa lagi. Dagingnya sudah hancur dan tulang belulangnya sudah hancur lebur berderai. Kemudian jasad 'Uzair yang telah mati, daging dan tulangnya yang sudah hancur itu disusun kembali oleh Allah pada bahagiannya masing-masing lalu ditiupkan ruhnya. Dan ketika itu juga 'Uzair hidup kembali seperti dahulu. 'Uzair terus berdiri seperti orang yang bangun dari tidur lantas dia mencari keldai dan buah-buahannya di dalam keranjang dahulu.

Tidak berapa lama kemudian, turunlah beberapa malaikat seraya bertanya, "Tahukah engkau ya 'Uzair berapa lama engkau tidur?" Tanpa berfikir panjang 'Uzair menjawab, "Saya tertidur sehari dua ataupun setengah hari." Lalu malaikat pun berkata kepadanya, "Bahwa engkau terdampar di sini genap seratus tahun lamanya. Disinilah engkau berbaring, berhujan dan berpanas matahari, kadang-kadang ditiup badai dan berhawa sejuk dan juga panas terik. Dalam masa yang begitu panjang, makanan engkau tetap baik keadaannya. Tetapi cuba lihat keadaan keldai itu, dia sendiri pun sudah hancur dan dagingnya sudah busuk."

Berkata malaikat lagi, "Lihatlah dan perhatikanlah sungguh-sungguh. Demikianlah kekuasaan Allah. Allah dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan mengembalikan jasad-jasad yang sudah hancur lebur dan dengan semudah itu pulalah Tuhan akan membangkitkan semua manusia yang sudah mati itu nanti di akhirat untuk diperiksa dan diadili segala perbuatannya. Hal ini diperlihatkan oleh Tuhan kepada engkau supaya iman engkau tetap dan engkau sendiri dapat menjadi bukti kepada manusia-manusia lain supaya engkau dan manusia-manusia lain tiada syak dan ragu-ragu lagi tentang apa yang diterangkan Tuhan tentang akhirat itu."

Setelah 'Uzair melihat makanan dan keldainya yang sudah hancur itu, maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah itu adalah berkuasa ke atas tiap-tiap sesuatu." Tiba-tiba keldai yang sudah hancur berderai itu dilihatnya mulai dikumpulkan daging dan tulangnya. Dan akhirnya menjadi seperti sediakala iaitu hidup kembali bergerak-gerak dan berdiri sebagaimana sebelum mati. Maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah berkuasa di atas segala-galanya." Lalu dia pun terus mengambil keldainya dahulu dan terus menunggangnya pulang ke rumahnya dahulu dengan mencari-cari jalan yang sukar untuk dikenali. Dilihatnya segala-gala telah berubah. Dia cuba mengingati apa yang pernah dilihatnya seratus tahun dahulu. Setelah menempuhi berbagai kesukaran, akhirnya dia pun sampai ke rumahnya. Sebaik saja dia sampai di situ, dia mendapati rumahnya sudah pun buruk di mana segala dinding rumahnya telah habis runtuh. Semasa dia memandang keadaan sekeliling rumahnya, dia ternampak seorang perempuan tua, lantas dia pun bertanya, "Inikah rumah tuan 'Uzair?"

"Ya," jawab perempuan itu. "Inilah rumah 'Uzair dahulu, tetapi 'Uzair telah lama pergi dan tiada didengar berita tentangnya lagi sehingga semua orang pun lupa padanya dan saya sendiri tidak pernah menyebut namanya selain kali ini saja." Kata perempuan itu sambil menitiskan airmata.

'Sayalah 'Uzair," jawab 'Uzair dengan pantas. "Saya telah dimatikan oleh Tuhan seratus tahun dahulu dan sekrang saya sudah dihidupkan oleh Allah kembali." Perempuan tua itu terkejut seakan-akan tidak percaya, lalu dia pun berkata, "'Uzair itu adalah seorang yang paling soleh, doanya selalu dimakbulkan oleh Tuhan dan telah banyak jasanya di dalam menyembuhkan orang yang sakit tenat." Sambunya lagi, "Saya ini adalah hambanya sendiri, badan saya telah tua dan lemah, mata saya telah pun buta kerana selalu menangis terkenangkan 'Uzair. Kalaulah tuan ini 'Uzair maka cubalah tuan doakan kepada Tuhan suaya mata saya terang kembali dan dapat melihat tuan."

"Uzair pun mendaha kedua belah tangannya ke langit lalu berdoa ke hadrat Tuhan. Tiba-tiba mata orang rua itupun terbuka dan dapat melihat dengan lebih terang lagi. Tubuhnya yang tua dan lemah itu kembali kuat seakan-akan kembali muda. Setelah merenung wajah 'Uzair dia pun berkata, "Benar, tuanlah 'Uzair. Saya masih ingat." Hambanya itu terus mencium tangan 'Uzair lalu keduanya pergi mendapatkan orang ramai, bangsa Israil. 'Uzair memperkenalkan dirinya bahwa dialah 'Uzair yang pernah hidup di kampung itu lebih seratus tahun yang lalu.

Berita itu bukan saja mengejutkan bangsa Israil, tetapi ada juga meragukan dan ada yang tidak percaya kepadanya. Walau bagaimanapun berita itu menarik perhatian semua orang yang hidup ketika itu. Kerana itu mereka ingin menguji kebenaran 'Uzair. Kemudian datanglah anak kandungnya sendiri seraya bertanya, "Saya masih ingat bahwa bapa saya mempunyai tanda di punggungnya. Cubalah periksa tanda itu. Kalau ada benarlah dia 'Uzair." Tanda itu memang ada pada 'Uzair, lalu percayalah sebahagian daripada mereka. Akan tetapi sebahagian lagi mahukan bukti yang lebih nyata, maka mereka berkata kepada 'Uzair, "Bahwa sejak penyerbuan Nebukadnezar ke atas bangsa dan negara Israil dan setelah tentera tersebut membakar kitab suci Taurat, maka tiadalah seorang pun bani Israil yang hafal isi Taurat kecuali 'Uzair saja. Kalau benarlah tuan Uzair, cubalah tuan sebutkan isi Taurat yang betul."

'Uzair pun membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar serta tidak salah walaupun sedikit. Mendengarkan itu barulah mereka percaya bahwa sungguh benar itulah 'Uzair. Ketika itu, semua bangsa Israil punpercaya bahwa dialah 'Uzair yang telah mati dan dihidupkan semual oleh Tuhan. Banyak di antara mereka yang bersalam dan mencium tangan 'Uzair serta meminta nasihat dan panduan daripadanya. Tetapi sebahagian daripada kaum Yahudi yang bodoh menganggap 'Uzair sebagai anak Tuhan pula. Maha Suci Allah tidak mempunyai anak samada 'Uzair mahupun Isa kerana semua makhluk adalah kepunyaan-Nya belaka. Janganlah kita was-was tentang kekuasaan Allah, maka hendaklah dia fikir siapakah yang menciptakan dirinya itu. Adalah mustahil sesuatu benda itu terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Kalau masih ada orang yang ragu-ragu tentang kekuasaan Allah, ubatnya hanya satu saja, hendaklah dia membaca dan memahami al-Qur'an, was-was terhadap kekuasaan Allah itu hanya datangnya dari syaitan.

Allah S.W.T telah meletakkan komputer dalam kepala kita untuk berfikir, oleh itu gunakanlah akal kita untuk berfikir.

AL-QAMAH DIBAKAR RASUL

Dengan tergopoh-gapah, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak juga sembuh. "Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap perempuan itu.

Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma.  Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba, mulut itu tidak mau membuka sedikitpun.

Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah.

"Sudah kau coba menalqin di telinganya?" tanya Nabi.

"Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat," jawabnya.

"Biarlah aku sendiri datang ke sana", kata Nabi.

Begitu melihat keadaan Al-Qamah tergolek diranjangnya, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah :

"Masihkah kedua orang tuanya?" tanya Nabi.

"Masih ya Rasulullah," tetapi tinggal ibunya yang sudah tua renta,"jawab isterinya.

"Di mana dia sekarang?"

"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."

BAKAR SAJA

Tanpa banyak bicara , Rasulullah SAW lalu mengajak sahabatnya menemui ibu Al-Qamah mengabarkan anaknya yang sakit parah.

"Biarlah dia rasakan sendiri", ujar ibu Al-Qamah.

"Tetapi dia sedang dalan keadaan sekarat, apakah ibu tidak merasa kasihan kepada anakmu ?" tanya Nabi.

"Dia berbuat dosa kepadaku," jawabnya singkat.

"Ya, tetapi maafkanlah dia. Sudah sewajarnya ibu memaafkan dosa anaknya," bujuk Nabi.

"Bagaimana aku harus memaafkan dia ya Rasulullah jika Al-Qamah selalu menyakiti hatiku sejak dia memiliki isteri," kata ibu itu.

"Jika kau tidak mau memaafkannya, Al-Qamah tidak akan bisa mengucap kalimat syahadat, dan dia akan mati kafir," kata Rasulullah.

"Biarlah dia ke neraka dengan dosanya," jawab ibu itu.

Merasa bujukannya tidak berhasil meluluhkan hati ibu itu, Rasulullah lalu mencari kiat lain. Kepada sahabat Bilal Nabi berkata : "Hai bilal, kumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya," perintah Nabi.

"Untuk apa kayu bakar itu Rasulullah," tanya Bilal keheranan.

"Akan kugunakan untuk membakar Al-Qamah, dari pada dia hidup tersiksa seperti itu, jika dibakar dia akan lebih cepat mati, dan itu lebih baik karena tak lama menanggung sakit", jawab Rasulullah.

Mendengar perkataan Nabi itu, ibu Al-Qamah jadi tersentak. Hatinya luluh membayangkan jadinya jika anak lelaki di bakar hidup-hidup.

Ia menghadap Rasulullah sambil meratap, "Wahai Rasulullah, jangan kau bakar anakku," ratapnya.

Legalah kini hati Rasulullah karena bisa meluluhkan hati seorang ibu yang menaruh dendam kepada anak lelakinya. Beliau lalu mendatangi Al-Qamah dan menuntunya membaca talkin. Berbeda dengan sebelumnya, mulut Al-Qamah lantas bergerak membacakan kalimat dzikir membaca syahadat seperti yang dituntunkan Nabi. Jiwanya tenang karena dosanya telah diampuni ibu kandungnya. Al-Qamah kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan fasih mengucapkan kalimat syahadat. Ia meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.

Dari www.alislam.or.id

Cerita, "Pohon"

Dalam sebuah perjalanan seorang ayah dengan puteranya, sebatang pohon kayu nan tinggi ternyata menjadi hal yang menarik untuk mereka simak. Keduanya pun berhenti di bawah rindangnya pohon tersebut.

“Anakku,” ucap sang ayah tiba-tiba. Anak usia belasan tahun ini pun menatap lekat ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak paham kalau ayahnya akan mengucapkan sesuatu yang serius.

“Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?” lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di dekatnya.

“Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan udara,” jawab sang anak sambil matanya menanti sebuah kepastian.

“Bagus,” jawab spontan sang ayah. “Tapi, ada hal lain yang menarik untuk kita simak dari sebuah pohon,” tambah sang ayah sambil tiba-tiba wajahnya mendongak ke ujung dahan yang paling atas.

“Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya,” jelas sang ayah.

“Anakku,” ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan kanannya meraih punggung puteranya. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” ungkap sang ayah begitu berkesan.**

Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan tidak seperti yang kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, dan ada lubang-lubang yang muncul di luar dugaan.

Pepohonan, seperti yang diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan, turunan godaan, dan lubang jebakan.

“Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran.”

...

Sahabat, Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” Siapapun Anda, bagaimanapun Anda, dan Dimanapun anda... tatap dan ikutilah cahaya lurus kebenaran... karena bila tidak anda akan tersesat dalam kegelapan. Dan Bila terperangkap dalam gelap, jangan mengutuki kegelapan, tapi nyalakan lah cayaha walaupun dengan Lilin...

Terimakasih telah membaca... Salam Motivasi...!

Sumber : (muhammadnuh@eramuslim.com)

Selasa, 10 September 2013

pendakian sebagai analogi kehidupan.

Seorang kawan pernah bertanya kepada saya. “apa enaknya naik gunung?apa yang lo cari diatas sana?” pertanyaan yang sedikit mengintimidasi dengan kesan yang meremehkan. Namun dengan santainya saya jawab “lebih baik situ coba-in deh, kalau pendakian pertama kapok itu tandanya situ pantasnya main Barbie”. Intimidasi balasan. Terkadang orang-orang disekitar kita seringkali meremehkan dengan hobi yang satu ini, dan sangat menjengkelkan ketika dibilang “kegemaran kok menyusahkan”. What?!ayolah kawan, mendaki gunung itu layaknya kau menjalani kehidupan. Kau akan bersedia bersusah-susah untuk mencapai kehidupan yang hakiki. Tanjakan terjal, trek berbatu terkadang pasir, akar pohon yang terkadang menghalangi jalan, tidak jarang tersangkut karenanya, jalan berkabut, jarak pandang tebatas. Semua hanya untuk satu kata, satu titik tertinggi, tanah tertinggi. Puncak. Terlebih lagi kalau kau seorang lelaki. Walaupun pendakian itu tidak melulu tentang penaklukan gunung itu sendiri, tetapi lebih kepada penaklukan diri pribadi. Sejauh mana kau mengenal diri pribadi, mental, kegigihan, stamina, kinerja otak ditengah dingin udara gunung dan sebagainya. Pendakian menggojlok semuanya.

Sebuah bangsa tidak akan kehabisan calon-calon pemimpin selama masih banyak generasi muda yang gemar jelajah hutan, mendaki gunung, dan mencintai alam raya beserta isinya. Proses pengenalan karakter manusia sangat mudah kita lihat didalam setiap pendakian. Keegoisan seseorang atau pun tingginya solideritas yang melekat akan sangat kentara terlhat. 

Keprihatinan menyelimuti bangsa ini ketika generasi muda dewasa ini lebih menyukai berjam-jam bermain game online, pergi ke mall atau pun tempat-tempat yang menjanjikan terkurasny isi dompet untuk se-onggok kepuasan sementara yang hampa. Menjadi malas untuk bersusah payah, anti sosial, tawuran, vandalisme, miskin mental dan tentunya tidak menyehatkan. Semua tidak akan muncul kalau saja para pelaku muda dewasa ini gemar mendaki gunung dan bersahabat dengan alam raya.

Saya teringat dengan iklan sabun keluarga di televisi dengan trademark “jangan takut kotor” dan sebuah iklan susu yang sangat menginspirasi “life is an adventure”. Iklan yang pertama menggambarkan satu keluarga dimana ada ibu, bapak dan anaknya yang masih kecil. Anak tersebut bermain bersama teman-temannya di sebuah tanah lapang dan mengakibatkan tubuhnya kotor akan tanah. Sang ibu terlihat tidak terlalu khawatir karena hal itu, dan dengan sigap memandikan anaknya dengan sabun yang diiklankan. Dimaksudkan agar seluruh orang tua tidak perlu khawatir akan kotor, kuman yang diakibatkan pemainan sang anak karena sudah ada penemuan abad besar kala itu. Sebuah sabun!. Dari sisi komersil, sedangkan dari sisi filosofis mungkin dengan membiarkan anak bermain dimaksudkan untuk pendewasaan diri, agar tidak takut menekspresikan diri sejak dini. Iklan kedua yang lebih menarik, beberapa orang anak kecil yang sedang bermain di sungai, hutan, batang pohon, danau dan bernarasikan dengan kata-kata yang sangat berbau petualangan. Untuk yang satu ini sudah bisa dipastikan kemana arah tujuan pembuat iklan tersebut. Sangat meng-inspirasi. Kedua contoh tersebut mungkin bisa saya anggap bahwa masih ada pihak-pihak yang masih peduli dengan generasi muda dari racun-racun peradaban yang dapat mengkontaminasi buruk.

Pendakian mengajarkan banyak hal bagi pelakunya. Kesetiakawanan, keberanian, kemandirian, dan sebagainya. Bukanlah pendaki kalau tidak setia kawan, mereka tidak egois, bukan perusak, pendaki bukanlah seorang pengecut dan bukan pendaki kalau dia tidak mandiri. Mereka mencintai alam raya beserta isinya. Terkadang terlihat lusuh, debu gunung disekujur badan, beberapa hari tidak mandi namun masih terlihat gagah, tanpa peduli seburuk apa penampilan mereka. Selama bersama kawan, alam bebas dan tas carriernya, sudah bisa rasakan kehidupan yang hakiki versi mereka. 

Bandingkan dengan kegemaran kalian saat ini. Apakah itu mengajarkan hal positif atau sebaliknya? Segera tinggalkan sebelum terlambat. Mulailah dari sekarang.



http://www.backpackerindonesia.com

Anak-anak Sang Waktu

waktu4 Aku Kini dan kakak kandungku Dulu, serta adikku Esok yang masih berada dalam kandungan ibu. Kami bertiga adalah bersaudara, anak-anak yang pernah dan akan lahir dari rahim sang Waktu.

Dulu, kakakku dilahirkan terlebih dahulu, dia adalah awal dari keterlanjutan dinasti keluargaku. Kata ibu, kakakku bagaikan sebuah legenda yang pernah mengukir sejarah. Tetapi pernah pula dia terjerumus ke dalam kisah hitam yang nista, sampai-sampai kehadirannya hampir saja ter-aborsi oleh sebuah keadaan. Untung saja ibuku kemudian sadar, bahwa baik atau buruk adalah suratan Tuhan, keberadaannya bukan untuk dimusnahkan, tetapi rupa ragamnya bisa juga dijadikan suatu pelajaran.

Dulu, kakakku prilakunya sudah tidak mungkin dirubah, dia hanya bisa dijadikan tanda akan pernah hadirnya sebuah peradaban. Dia adalah sebuah cermin kitab prilaku. Darinya kita tahu, bahwa kebaikan akan berbuah kedamaian, walaupun gagal, tetapi sifatnya tidaklah kekal. Darinya kita juga tahu, bahwa kejahatan betapapun lembutnya tetap selalu saja menyakitkan, lukanya hampir saja abadi, walau mungkin tetapi tetap saja sukar untuk diobati. Lalu, ketika dari itu kemudian lahir sebuah dendam, maka akan lahir kejahatan-kejahatan lain yang lebih menyakitkan.

Dulu, kakakku kisah hidupnya selalu saja bisa banyak diungkapkan, kerena dia telah hidup lebih lama beriringan dengan bertambahnya usia ibuku sang dewi waktu.

Aku, Kini baru saja lahir. Kehadiranku mungkin tidak banyak yang bisa diceritakan. Tetapi betapun aku sekuat tenaga untuk bertahan, aku kini akan tetap menjadi seperti kakakku Dulu, karena kami adalah bersaudara. Keberadaanku Kini, saat ini, juga adalah andil dari perjuangan kakakku Dulu. Kelahiranku prematur, oleh karenanya ibu selalu dekat denganku. Kehadiranku adalah singkat, tetapi ibu selalu berharap, keberadaanku akan memudahkan beliau melahirkan adikku Esok menjadi lebih mudah. Ibuku, sang dewi waktu, beliau selalu berharap agar aku dan kakakku mampu mewarnai prilaku adikku Esok, menjadi lebih indah, lebih bersemangat untuk mendobrak kebekuan masa silam, dan yang paling diharapkan agar adikku Esok mampu hadir mengubah dunia. Karena hanya itu satu-satunya harapan ibu yang sekarang usianya telah semakin renta. Hanya itu satu-satunya yang bisa beliau wariskan kepada sejarah.

Adikku, Esok adalah tumpuan harapan keluarga, karena hanya dia yang bisa diharapkan akan berubah. Sedangkan aku, Kini, meskipun masih bisa berubah, tetapi hidupku singkat. Tidak banyak yang bisa aku perbuat, tetapi apapun yang aku lakukan saat ini, atau sebentar lagi, akan sangat-sangat menentukan bagaimana adikku dilahirkan esok hari.

Adikku, Esok di sanalah kami semua menggantungkan impian. Hanya impianlah satu-satunya yang masih memberi kami kekuatan untuk tetap bertahan. Esok jika dia lahir nanti, dia akan membawa sekumpulan kertas putih yang sangat tebal. Di sanalah nanti, kami akan menulis sebuah kisah panjang yang mungkin saja bisa lebih panjang dibanding usia kakakku  Dulu. Di sanalah nanti kami bisa memberi hanya sekedar catatan, atau uraian prosa kehidupan yang teramat-amat panjang, atau bisa juga kami tempelkan foto-foto keluarga kami Dulu, Kini, Ibuku Waktu, bahkan juga mungkin foto adikku sendiri.

Tetapi kami masih saja khawatir, jika saja tidak semua halaman kertas putih itu dapat kami gunakan, jika saja nanti tinta pena kami habis di tengah jalan. Tetapi apapun yang nanti akan terjadi semua sudah menjadi guratan nasib ketentuan Ilahi. Yang masih bisa kami lakukan adalah selalu bermimpi dan berdoa. Maka janganlah kita menjauh dari sisiNya. Karena jika dekat, Tuhan akan memilihkan kertas putih mana yang lebih mudah untuk dituliskan.

Kami, Dulu, Kini, dan Esok adalah anak Sang Ibunda Waktu. Meskipun lelah dan renta, beliau selalu saja berjalan. Karena ibuku, sang dewi waktu, tidak ingin kehidupan akan terhenti, kalau saja dia memutuskan untuk rehat, walaupun hanya sesaat.



sabutos.blogspot.com

Sebuah Analogi Senyawa Kimia

Opini masyarakat kita sudah terlanjur memfonis bahwa bahan kimia adalah monster yang menakutkan. Sebenarnya, seperti halnya bakteri, tidak semua bakteri itu merugikan. Ada juga bakteri yang bermanfaat bagi manusia. Demikian pula zat kimia, tidak semua zat kimia bersifat merusak, bahkan sebagian besar tubuh kita adalah zat kimia, sebagian besar aktifitas tubuh kitapun sebenarnya adalah reaksi kimia.
ChemReact

Dalam banyak textbook dituliskan bahwa zat kimia bisa dikelompokkan dalam ‘Kimia Organik’ dan ‘Kimia Anorganik’. Sebagian besar kegiatan tubuh makhluk hidup adalah terdiri dari bermacam-macam jenis reaksi kimia organik. Sedangkan bahan-bahan kimia anorganiklah sebenarnya yang banyak diproduksi secara masal pada industri-industri Kimia. Karena sebagian besar bahan kimia anorganik memang sukar diluruhkan dan menyatu dengan bahan-bahan kimia organik, maka keberadaan bahan kimia hasil sintesa industri inilah yang jika dalam jumlah di atas ambang batasnya berada dalam tubuh manusia dia akan bersifat merusak. Karena bahan-bahan kimia anorganik ini akan bereaksi dengan sejumlah bahan anorganik yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh kita. Atau jika bahan kimia anorganik yang tidak dibutuhkan oleh tubuh ini berada dalam jumlah besar, dia akan menjadi media yang subur untuk tumbuhnya sel-sel tumor dalam tubuh. Zat kimia anorganik inilah yang sering disebut oleh masyarakat awam sebagai ‘Zat Kimia ‘. 

Suatu difinisi spesifik yang menggantikan difinisi general sebuah difinisi ‘zat kimia’ secara umum. Sangat disayangkan !Chemical reaction2

Tulisan yang akan saya sampaikan disini sebenarnya bukan untuk membahas mengenai ‘kesalah-kaprahan’ opini yang sudah terlanjur tertanam di masyarakat yang awam mengenai Kimia. Seperti kata pepatah ‘Tak Kenal maka Tak Sayang’, saya akan mencoba mengungkap lebih lanjut pemahaman mengenai ‘Reaksi Kimia’. Reaksi kimia bukan saja sangat dominan secara fungsi dalam segala aktifitas makhluk hidup , tetapi banyak hal-hal yang bersifat filosofi yang juga bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya.

Larutan

LarutanSalah satu pengertian yang perlu dipahami sebelum membahas sebuah reaksi kimia adalah pemahaman tentang ‘Larutan’. Sebagian besar media dimana suatu reaksi kimia terjadi adalah berupa larutan. Larutan adalah suatu cairan multi komponen atau campuran zat yang terdiri dari zat terdispersi (zat terlarut) yang tersebar di dalam suatu zat pendispersi (pelarut). Biasanya zat terlarut jumlahnya jauh lebih kecil dibandungkan pelarutnya. Contoh-contoh larutan yang sudah banyak kita kenal misalnya, darah, minuman teh, kopi, larutan pembersih kaca, air aki, obat merah, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jika kita menambahkan suatu zat terlarut sedikit demi sedikit kedalam sebuah zat pelarut, sehingga pada suatu saat akan terjadi bahwa zat terlarut sudah tidak bisa lagi tercampur sempurna dan terbentuklah endapan. Maka pada kondisi ini larutan disebut  ‘Larutan Jenuh’. Kejenuhan ini terjadi karena ruang yang menyebabkan keboleh-jadian partikel zat terlarut berada di antara partikel – partikel zat pelarut sudah tidak ada. Akan tetapi jika larutan jenuh ini kemudian kita panaskan, maka ruang-ruang antara partikel zat terlarut akan semakin besar, ruang yang kosong akibat pembesaran ruang antar partikel ini kemudian dapat diisi lagi oleh partikel-partikel zat terlarut yang tadinya mengendap. Inilah yang menyebabkan mengapa gula pasir bisa larut lebih cepat jika kita campurkan ke dalam air yang panas atau sedang mendidih.

Reaksi Kimia

Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat terlarut tersebar merata diantara partikel-partikel zat terlarut. Masing-masing partikel akan saling berinterkasi satu sama lain, sehingga akan terjadi 2 macam jenis interaksi, antara lain ‘Interaksi Sesama’ , interaksi antara sesama jenis partikel (zat terlarut v.s zat terlarut dan pelarut v.s pelarut) dan ‘Interaksi Beda Partikel’ , yaitu interaksi antara partikel yang berbeda (pelarut v.s zat terlarut). Interaksi beda partikel inilah yang mempunyai kemungkinan untuk terjadinya sebuah reaksi kimia.Chemical reaction
Kondisi dimana gaya interaksi beda partikel jauh lebih besar dari pada sesama partikel inilah yang dikatakan bahwa zat terlarut adalah zat yang ‘mudah larut’. Tetapi jika sebaliknya, maka zat terlarut dikatakan zat yang ’tak mudah larut’.

Pada kondisi jenuh, dimana interaksi antara ‘partikel berbeda’ mencapai frekwensi yang maksimal, maka tumbukan antara kedua jenis partikel semakin sering terjadi. Jika energi yang dihasilkan dari tumbukan-tumbukan itu mencapai tingkat yang lebih besar dari pada energi ikatan yang merangkai atom-atom partikel, maka terjadilah ‘reaksi kimia’
Pada reaksi kimia, pencampuran tidak hanya terjadi pada level partikel, tetapi sudah melibatkan bagian zat yang berukuran lebih kecil lagi, yaitu pencampuran atom-atom. Atom adalah materi-materi penyusun partikel (molekul) zat. Kombinasi dari susunan atom-atom inilah yang membawa sifat dan karakteristik zat. Seperti halnya huruf-huruf k,a,m,u yang membentuk kata ‘kamu’ akan mempunyai arti yang berbeda jika huruf-huruf itu disusun membentuk kata ‘muka’ atau ‘kaum’. Pada saat atom-atom zat terlarut dan pelarut saling tercampur, maka terbentuklah suatu kombinasi baru, yang secara otomatis juga akan membentuk materi yang mempunyai sifat yang berbeda dari sifat zat-zat terlarut maupun pelarut. Proses inilah yang disebut ‘sintesa kimia’ yang menghasilkan zat baru.

Secara teoritis, dengan mempelajari sifat dari masing-masing zat (ilmu kimia), maka kita bisa membentuk suatu zat baru yang mempunyai semua sifat-sifat yang dibutuhkan manusia dengan mereaksikan suatu zat kimia dengan zat kimia lainnya. Logam pelapis bagian luar pesawat ruang angkasa misalnya, adalah salah satu contoh hasil dari ‘rekayasa kimia’. Bahan tersebut mengkombinasikan sifat kuat logam, dengan material lain yang mempunyai sifat lebih ringan dan tahan panas.

Apakah Zat kimia sejauh ini masih menakutkan bagi anda ? Jika anda masih belum yakin cobalah anda memperhatikan sekeliling kita, bukankah sangat banyak zat kimia yang selama ini justru sangat bersahabat dengan kita ?

Filosofi Reaksi Kimia

Chemical reaction3Seperti halnya suatu zat yang dicampurkan ke dalam suatu pelarut, maka partikel-partikel zat akan berusaha mempengaruhi partikel-partikel zat pelarut agar mengurangi gaya interaksi antar sesamanya, dan memberikan ruang yang cukup agar zat terlarut bisa berada di antara mereka. Begitu pula ketika kita masuk dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu, maka kita harus mampu memberi kesan bahwa kehadiran kita di antara mereka bukanlah suatu ancaman, tetapi buatlah mereka memperoleh kesan bahwa kehadiran kita akan bermanfaat bagi mereka. Karakteristik suatu masyarakat satu dengan lainnya mungkin akan berbeda pada saat mereka kedatangan warga baru. Ada yang mau menerima setiap pendatang dengan tangan terbuka, tetapi banyak pula yang mengunci rapat-rapat pintu rumah mereka pada setiap kedatangan orang asing di lingkungan mereka. Artinya bahwa, sebagai pendatang seharusnya kita bersifat seperti ‘zat yang mudah larut’. Kita harus melepaskan ikatan-ikatan ke-akuan kita, dan mau menerima lingkungan yang baru sebagai media positif untuk bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Kasus seperti halnya tragedi pembantaian warga asal madura oleh warga asli dayak di Kalimantan misalnya, adalah suatau contoh dimana ‘larutan’ masyarakat sudah mengalami titik ‘jenuh’, artinya sudah tidak ada lagi ruang yang cukup disediakan bagi pendatang-pendatang warga madura di sana untuk dapat berbaur secara baik di tengah-tengah masyarakat lokal di sana. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, jika sebelumnya larutan itu diberikan energi yang cukup untuk menciptakan kondisi yang kondusif, dimana kesempatan berusaha antara masyarakat lokal dan pendatang adalah sama. Tidak ada kesenjangan di antara mereka. Sehingga larutan yang semula akan mencapai titik jenuh bisa kembali berubah.comunity

Jika kita sudah bisa diterima di tengah-tengah masyarakat, maka tingkatkanlah frekwensi interaksi kita dengan masyarakat sekeliling kita. Perbanyak silaturahmi dengan mereka, dan carilah kawan sebanyak-banyaknya, serta tidak menciptakan musuh-musuh baru. Tingkatkanlah rasa keperdulian kita dengan sesama tetangga, sehingga kita dan masyarakat bersama-sama membentuk suatu senyawa masyarakat baru yang lebih baik.

comunity4Dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan kerja, seorang manager hendaklah mampu bertindak layaknya seorang ‘Chemist’ (ahli kimia) yang dapat meracik sebuah ‘larutan’ team work menjadi sebuah seyawa baru yang memiliki seluruh sifat-sifat positif dari anggotanya, dan mengeliminir semua sifat-sifat negatif menjadi sebuah pengalaman bersama.

Jika saja kita bisa menggunakan nurani dan mau membaca ayat-ayat Tuhan lebih seksama, sesungguhnya masih banyak lagi filosofi rahasia-rahasia alam ciptaan Tuhan yang dapat kita pergunakan sebagai pelajaran. 




sabutos.blogspot.com

Analogi Air dan Waktu

waktu3 Waktu dan Air keduanya sama-sama mengalir. Berarti keduanya adalah hidup, karena tanda-tanda kehidupan adalah adanya perubahan.
Waktu adalah jiwa yang spontan, dia mengalir melampaui batas-batas keinginan.
Air merepresentasikan fleksibilitas, dia bergerak berdasarkan kemauan, dia mengalir karena adanya perbedaan.
Waktu hanya mengenal “sebelum” dan “sesudah”, tetapi dia tidak mampu berbalik arah.
Sedangkan air hanya mengenal “darimana” dan “kemana”, keberadaannya terperangkap dalam dimensi ruang. Setiap saat dimensi “darimana” bisa berubah menjadi “kemana”, begitu pula sebaliknya.
Waktu adalah simbol kepatuhan, dia terikat dalam aturan zaman. Sedangkan air adalah simbol kebebasan yang selalu mempunyai pilihan, bergantung kepada keadaan.
Kita tidak akan sanggup mendahului waktu, karena kita dan waktu berjalan beriringan. Tetapi kita masih bisa membendung air, karena air adalah sahabat kehidupan.
Kita mampu menekan air, tetapi hanya waktulah yang mampu menekan kita.
Waktu cenderung herisontal, dia berlari tiada henti, dari “awal” hingga mencapai “akhir”, tetapi air lebih bersifat vertikal, dia hanya mampu melompat dari “atas” ke “bawah”, dari “tinggi” ke “rendah”.
air
Air  adalah visibel dan dia dicari banyak orang, sedangkan waktu invisibel , dia tidak terlihat dan sering terabaikan.
Waktu adalah ketegasan, dia penuh percaya diri dan maju terus tanpa gentar. Siapapun yang berusaha menghalanginya dia pasti akan dilibasnya.
Air adalah keuletan, jika ada yang menghadang, dia bisa saja berbelok arah, yang penting dia tetap mencapai tujuannya.
air2
Waktu adalah sang predator, dia melahap usia tanpa ampun, tanpa belas kasihan dan peringatan. Siapapun yang tidak mempu berlari beriringan dengan waktu, dia akan ditinggalkan dalam penyesalan dan keadaan yang tersia-sia.
Air adalah sang pelindung, dia mampu merawat kehidupan agar selalu tetap ada. Karena tanpa kehidupan, dia tidak berguna. Karena tanpa kehidupan dia bukanlah apa-apa.
waktu5Bersahabatlah dengan air dan waktu, maka engkau akan mendapatkan semuanya.

Saat Penjaga Arasy Lupa Dengan Bacaan Tasbih dan Tahmidnya

Suatu hari Rasulullah Muhammad SAW sedang tawaf di Kakbah, baginda mendengar seseorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah SAW meniru zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berhenti di satu sudut Kakbah dan menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang berada di belakangnya menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah di lihatnya.

Orang itu berkata, “Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ngejekku, karena aku ini orang badui? Kalaulah bukan karena ketampanan dan kegagahanmu akan kulaporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”
“Belum,” jawab orang itu.

“Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya,” jawab orang Arab badui itu.

Rasulullah SAW pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”

Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya,” jawab Nabi SAW.
Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua kaki Rasulullah SAW.
Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badui itu seraya berkata, “Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. 

Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takabur, yang minta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”

Ketika itulah turun Malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, lalu berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Katakan kepada orang Arab itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar.”

Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata, “Demi keagungan serta kemuliaan Allah, jika Allah akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya.”

Orang Arab badui berkata lagi, “Jika Allah akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirahNya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunanNya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawanNya.”

Mendengar ucapan orang Arab badui itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badui itu sehingga air mata meleleh membasahi janggutnya.

Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Berhentilah engkau daripada menangis, sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di syurga nanti.”

Betapa sukanya orang Arab badui itu, apabila mendengar berita itu dan menangis karena tidak berdaya menahan rasa terharu.



kisahislami.com

Percakapan Pak Haji dengan Seorang Banci

Pada suatu hari menjelang bulan puasa ada seorang banci yg pergi ke pemakaman untuk melakukan ziarah kubur,dimakam sebelahnya ada pak haji yg juga tengah melakukan ziarah..

setelah selesai melakukan ziarah,banci tersebut langsung menghampiri pak haji yg juga telah selesai..banci itu lalu berkata,

Banci; "permisi pak haji.. maaf ganggu nie..akika mau tenyong nih,boleh dongse?"

Pak Haji; "owh,silahkan apa yg hendak kamu tanyakan?"

Banci; "begini pak haji. kalau cewe metong kan disebut ALMARHUMMAH..
kalo lekong metong disebut ALMARHUM..
nah kalo banci macem akika yg metong ntar disebut apa dongse?"

Pak haji terdiam sejenak,sambil garuk2 kepala..

Pak Haji; "(mikir sejenak...) emmmm..kalo banci yg meninggal mungkin disebut ALUMUNIUM kalii :D "

Banci; "HeLLLLLLoooowwww.. pleease dong aah.. pak hajiii,.. Akika ini banci , bukan panci.

Senin, 09 September 2013

Hukum Truk Sampah

Suatu hari saya naik sebuah taxi menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar, ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami, Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil hitam tsb mengeluarkan kepalanya & memaki maki ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum & melambai pada orang tersebut. Saya sangat heran dgn sikapnya yang bersahabat.

Saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya ? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit?!".

Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".

Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan.

Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya & seringkali mereka membuangnya kepada anda.Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, lalu lanjutkan hidup.

Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan.Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini jangan diisi dengan penyesalan, maka kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak.Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menyikapinya ...

You choose to be Happy or Grumpy !!Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.

Jangan pernah menghakimi orang lain,Biarlah kita menjadi pribadi bijak & mencoba belajar mengerti orang lain.

Kisah air mata Rasulullah S.A.W (Ketika Rasulullah Dijemput ajal)

assalamua'alaikum wr.wb

saya mau berbagi kisah tentang baginda Rasulullah SAW,semoga bermanfaat.

Saat Rasulullah dijemput detik-detik sakaratul maut ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. 

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka ta’ati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku." 

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh simpati menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, akan selesai menunaikan tugasnya didunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang dalam keadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu..
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak ditatap sepuasnya. "Ketahuilah wahai anakku, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara di dunia ini, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dia adalah malaikat maut," kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersamanya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua pintu syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih menunjukkan penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Setelah mendengar jawaban malaikat Jibril baru kelihatan tenang di wajah Rasul.
Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril……, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat Penghantar Wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengeluarkan suara, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat rasa maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum" - "Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu ( kaum wanita )."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Ummatku, ummatku, ummatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kini, mampukah kita mencintainya seperti dia mencintai kita…? Yang sampai detik-detik teakhir dari kehidupannya masih memanggil-manggil kita sebagai ummatnya….?اَ للـّــهُــمَّ صَـِلّ وَسَـلِـّـمْ عَـلى مَــحَـمَّــدٍ وَّعَـلى اَلِـه وَ اَ صْـحَـابــِــه اَجْــمَـعِــيْـنَ٠
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

sumber : internet

Kisah Kucing dan Harimau (Cerita Rakyat Cina)

Dahulu kala, kucing bersahabat dengan harimau.  Mereka selalu bersama-sama di hutan . Harimau tidak pandai berburu, maka kucing yang mencari hewan buruan untuk mereka berdua.  Karena tubuh kucing kecil, maka ia hanya dapat menangkap hewan-hewan kecil untuk mereka makan.
Harimau sering merasa lapar karena makanannya hanya sedikit. Ia sering melihat kucing berburu dan berpikir, kalau ia berburu, tentu ia akan mendapat mangsa yang lebih besar dan ia dapat makan sampai puas.
“Kucing,” kata harimau. “Aku ingin berburu, tapi aku tidak tahu caranya. Ajari dong,”
“Gampang, kok,” kata kucing. Lalu ia mulai mengajarkan cara mengejar hewan buruan. Esoknya, kucing menunjukkan bagaimana menerkam dan menangkap buruannya.
Harimau belajar dengan cepat.  Ia sudah dapat menangkap hewan buruan besar. Tapi harimau tidak puas. “Kucing sangat pintar,” katanya dalam hati. “Pasti ada ilmu lain yang dimilikinya. Ia harus mengajarkannya kepadaku.”
“Hai, kucing,” kata harimau. “Kau sudah mengajarkan aku berburu. Ajari aku kepandaian lain, dong.”
“Kepandaian apa lagi?” jawab kucing. “Semua sudah kuajarkan kepadamu”
Harimau masih penasaran. Ia berpikir terus, bagaimana caranya agar kucing menunjukkan kemampuan yang belum diajarkannya. “Mungkin kalau aku mengejutkannya,” kata harimau dalam hati, “kucing akan menggunakan ilmu itu.”
Pada suatu hari, kucing sedang tidur. Harimau mengendap-endap dan menerkam kucing! Kucing terkejut tapi ia dapat menghindar dan memanjat sebatang pohon yang tinggi.
Pada saat itu kucing baru teringat bahwa ia belum mengajarkan cara memanjat pohon kepada harimau. Sementara harimau yang merasa dikhianati, marah besar.
“Kucing!” teriak harimau dari bawah pohon. “Aku tahu kau bukan teman yang baik. Akan kubalas kau!”
Harimau menunggu kucing turun dari pohon, tapi kucing tetap bertahan . Akhirnya harimau merasa lelah dan lapar, ia pun pergi sambil mengancam,” Kau tidak bisa lari dariku. Ke manapun kau pergi, aku akan mencarimu.”
Setelah harimau pergi, kucing turun dari pohon dan lari ke perkampungan manusia.  Kepandaiannya menangkap tikus membuat  manusia suka padanya dan sering membarinya makanan. Kucing pun tinggal di perkampungan. Namun, walaupun kucing tahu harimau tidak dapat mengejarnya ke perkampungan, ia selalu berhati-hati. Setiap membuang kotoran selalu ditimbunnya dengan tanah agar tidak dapat ditemukan oleh harimau.

Kisah 5 Ekor Monyet

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh para profesor di USA, ada 2 ekor monyet yang dimasukkan ke dalam satu ruangan kosong secara bersama-2. Kita sebut saja monyet tersebut Monyet A dan B. Di dalam ruangan tersebut terdapat sebuah tiang, dan diatas tiang tersebut nampak beberapa pisang yang sudah matang. Apa yang akan dilakukan oleh 2 monyet tersebut menurut anda ?
Setelah membiasakan diri dengan keadaan lingkungan di dalam ruangan tersebut, mereka mulai mencoba meraih pisang-2 tersebut. Monyet A yang mula-2 mencoba mendaki tiang. Begitu monyet A berada di tengah tiang, sang profesor menyemprotkan air kepadanya, sehingga terpleset dan jatuh. Monyet A mencoba lagi, dan disemprot, jatuh lagi, demikian berkali-2 sampai akhirnya monyet A menyerah. Giliran berikutnya monyet B yang mencoba, mengalami kejadian serupa, dan akhirnya menyerah pula.
Berikutnya ke dalam ruangan dimasukkan monyet C. Yang menarik adalah, para profesor tidak akan lagi menyemprot para monyet jika mereka naik. Begitu si monyet C mulai menyentuh tiang, dia langsung ditarik oleh monyet A dan B. Mereka berusaha mencegah, agar monyet C tidak mengalami `kesialan’ seperti mereka. Karena dicegah terus dan diberi nasehat tentang bahayanya bila mencoba memanjat keatas, monyet C akhirnya takut juga dan tidak pernah memanjat lagi.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh para profesor adalah mengeluarkan monyet A dan B, serta memasukkan monyet D dan E. Sama seperti monyet-2 sebelumnya, monyet D dan E juga tertarik dengan pisang diatas tiang dan mencoba memanjatnya. Monyet C secara spontan langsung mencegah keduanya agar tidak naik. “Hai, mengapa kami tidak boleh naik ?” protes keduanya”.
Ada teman-2 yang memberitahu saya, bahwa naik ke atas itu berbahaya. Saya juga tidak tahu, ada apa di atas, tapi lebih baik cari aman saja, jangan keatas deh” jelas monyet C.
Monyet D percaya dan tidak berani naik, tapi tidak demikian dengan monyet E yang memang bandel. “Saya ingin tahu, bahaya seperti apa sih, yang ada di atas … Dan kalau ada bahaya, masak iya saya tidak bisa menghindarinya ?” tegas monyet E. Walaupun sudah dicegah oleh monyet C dan D, monyet E nekad naik …
Dan karena memang sudah tidak disemprot lagi, monyet E bisa meraih pisang yang d iinginkannya…..
Renungan
==================
Manakah diantara karakter diatas yang menggambarkan tingkah laku anda saat ini ?
Karakter A dan B adalah orang yang pernah melakukan sesuatu, dan gagal. Karena itu mereka kapok, tidak akan mengulanginya lagi, dan berusaha mengajarkan ke orang lain tentang kegagalan tersebut. Mereka tidak ingin orang lain juga gagal seperti mereka. Karakter C dan D, adalah orang yang menerima petunjuk dari orang lain, hal-2 apa yang tidak boleh dilakukan, dan mereka mematuhinya tanpa berani mencobanya sendiri. Karakter E adalah type orang yang tidak mudah percaya dengan sesuatu, sebelum mereka mencobanya sendiri. Mereka juga berani menentang arus dan menanggung resiko asalkan bisa mencapai keinginan mereka.
Pisang dalam cerita diatas menggambarkan impian kita. Setiap orang dalam hidup ini mempunyai impian yang tinggi tentang masa depannya. Namun sayangnya, banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekitar kita, yang menyebabkan impian kita terkubur. Orang-2 dengan karakter ABCD akan mengatakan kepada kita hal-2 seperti ini”,Sudahlah, jangan melakukan pekerjaan yang sia-2 seperti itu. Percuma. Saya dulu sudah pernah melakukannya berkali-2 dan gagal. Sebagai seorang teman yang baik, saya tidak mau kamu gagal seperti saya” atau mungkin kalimat “Kamu mau gagal kayak si X … lebih baik lakukan sesuatu yang pasti-pasti saja deh”. Bukankah hal-2 seperti itu yang sering kita dengar sehari-2 ?
Orang dengan karakter E akan selalu berpikir optimis dalam menjalankan sesuatu. “Kalaupun orang lain gagal melakukan sesuatu, belum tentu saya juga akan gagal” adalah kekuatan yang selalu memompa motivasinya.
Dan kegagalan orang lain dapat dipelajari dan dijadikan batu loncatan untuk melangkah lebih baik, bukannya dijadikan suatu ketakutan.
Nah, saya akan memberikan satu ilustrasi lagi. Saya akan membawa anda ke tahun 70-an. Apa yang akan anda lakukan, bila suatu hari ada seorang mahasiswa bercelana jeans, kacamata tebal, bertampang culun, bajunya lusuh, datang menemui anda dan berkata “Saya punya suatu produk yang bagus, tapi saya tidak punya modal. Mau gak pinjamin saya modal 100 dollar ? Kalau produk ini sukses, kita berdua bakal jadi orang paling kaya di dunia lho”.
Hampir semua akan menghina dan mentertawakan mahasiswa tsb, bahkan mungkin menganggapnya gila.
Berapa orang yang akan menjawab “Wow, bagus sekali, coba jelaskan apa rencana anda, agar kita bisa sama-2 kaya ?” Mungkin satu orang diantara sejuta, mungkin juga tidak ada.
Bagaimana kalau saya katakan bahwa mahasiswa tersebut adalah Bill Gates, yang kini sudah mencapai impiannya menjadi orang terkaya di dunia ?
Bukankah itu dulu yang dilakukan Bill Gates pada awal karirnya . Dikelilingi orang type ABCD, ditolak, dilecehkan, dan berbagai macam hinaan lainnya. Untungnya, Bill Gates termasuk orang dengan karakter E. Dan dengan pengorbanan dan kerja keras, dia berhasil meraih impiannya.
” Jangan biarkan orang lain membunuh impian anda. Maju terus, hadapi semua rintangan dan raih impian anda. “
(bu/resensi)

Professor Bodoh yang Sombong


Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?
Apakah kejahatan itu ada?
Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, ‘Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?’.
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, ‘Betul, Dia yang menciptakan semuanya’.
‘Tuhan menciptakan semuanya?’
Tanya professor sekali lagi.
‘Ya, Pak, semuanya’ kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, ‘Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.’
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, ‘Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?’
‘Tentu saja,’ jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, ‘Profesor, apakah dingin itu ada?’
‘Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?’ Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, ‘Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut.
Kita menciptakan kata ‘dingin’ untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, ‘Profesor, apakah gelap itu ada?’
Profesor itu menjawab, ‘Tentu saja itu ada.’
Mahasiswa itu menjawab, ‘Sekali lagi anda salah Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.’
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, ‘Profesor, apakah kejahatan itu ada?’
Dengan bimbang professor itu menjawab, ‘Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.’
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, ‘Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, ‘kejahatan’ adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia.
Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.’
Profesor itu terdiam.
Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

Kisah 4 Lilin

Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka
Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:
“Akulah HARAPAN.”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!

(emotivasi)

Categories